Bangladesh khawatir layanan seperti ini akan digunakan untuk mengerahkan pengunjuk rasa oposisi.
International Post - Pemerintah Bangladesh memblokir media sosial Twitter dan Skype. Sebelumnya, pemerintah negara tersebut menutup akses publik pada layanan aplikasi Viber dan Whats app.
Pihak pemerintah mengatakan langkah ini merupakan perluasan perintah pelarangan yang dikeluarkan bulan lalu terkait layanan aplikasi berbagi pesan lainnya.
Larangan pada mulanya diterapkan atas dasar keamanan setelah dua pemimpin oposisi digantung terkait kejahatan perang yang dilakukan pada tahun 1971.
Para wartawan melaporkan pemerintah khawatir layanan seperti ini akan digunakan untuk mengerahkan pengunjuk rasa pendukung pihak oposisi.
Larangan terhadap Facebook dicabut setelah pemilik bisnis mengatakan langkah tersebut akan mempengaruhi keuntungan mereka.
Pada bulan November, pemerintah Bangladesh mengklaim tak sengaja menutup internet selama sekitar 75 menit akibat sebuah "kekeliruan".
Pejabat Bangladesh mengumumkan Rabu, 18 November, bahwa akses kepada aplikasi Facebook, Viber dan WhatsApp diblokir sehubungan dengan putusan Mahkamah Agung terkait penegakan hukuman mati terhadap dua orang terdakwa penjahat perang.
Namun komisi pengatur telekomunikasi secara tak sengaja memotong seluruh akses kepada internet di seluruh negeri itu.
0 komentar:
Post a Comment