Oleh : Suta Widhya SH
Suta Widhya SH
Kondisi Indonesia saat ini sangat, memprihatinkan, belum setahun pemerintahan Jokowi sudah mengalami kontraksi ekonomi, pertumbuhan turun, target pajak dan pembangunan tak tercapai. Bahkan terkesan jika Republik Indonesia telah dipecah-belah, kondisi tersebut menjadi kegelisahan berbagai kalangan, satu diantaranya adalah Ketua Umum PARSINDO Jusuf Rizal sekaligus Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA)
Ekonomi Indonesia melesu dengan angka pengangguran melonjak tajam. Untuk DKI Jakarta saja, ekonomi anjlok ke titik terendah dari sebelumnya rata-rata 6.8% di era kepemimpinan Gubernur Foke. Anehnya, saat ini tidak ada gejolak ekonomi dunia yang signifikan mempengaruhi Indonesia dan ASEAN. Tapi ekonomi RI terus melambat hingga di bawah 5%. Meski demikian, ADB berani optimis RI mampu genjot ekonomi di atas 5%. Terutama karena faktor RRC yang katanya komit bantu RI all out.
Prediksi ADB itu tidak memperhitungkan krisis pasar modal RRC yang tiba-tiba terjadi dan sebabkan ekonomi RRC terganggu. Seperti kita ketahui RRC yang sekarang menggantikan Hegemoni AS di RI sudah komit akan pinjami RI USD 50 miliar atau Rp750 Triliun untuk infrastruktur, dan lainnya. Kondisi perekonomian Cina pun terancam saat ini.
Meski belum tentu batal tapi krisis pasar modal RRC pasti komitmen pinjaman USD 50 miliar untuk RI itu tertunda, sehingga ekonomi RI pasti melemah.Saat ini pasar RI terus saja dibanjiri produk-produk murah dan ilegal dari RRC yg menghancurkan industri dalam negeri RI, akibatnya pabrik-pabrik di tanah air bangkrut.
Belum setahun menjabat, Jokowi sudah dihadapi banyak masalah politik dan ekonomi. Diantaranya karena ulah Jokowi sendiri seperti pemberian grasi kepada tokoh-tokoh OPM yang memang sudah menjadi kesepakatan Pra-Pilpres yang didorong oleh OPM dan Australia sebagai prasyarat. OPM dan Australia setuju mendukung kemenangan Jokowi dengan syarat antara lain ; Grasi untuk Tahanan Politik (Tapol) OPM dan pencabutan peliputan Papua oleh Media Asing. Kesepakatan Jokowi-OPM-Papua atau Proposal Jokowi pernah dibahas pada seminar di Melbourne dgn Prof.Dr. Damien Kingsburry sebagai otaknya.
Prof. Damiens Kingsburry adalah otak dari kemerdekaan Timor Leste. Dia bekas pimpinan Unimet (Badan PBB). Dia penasihat politik PM Australia. Australia adalah negara yang sangat concern dengan kemerdekaan Papua disamping RRC, AS, Inggris, Singapore dan Israel. Papua akan jadi bancaan mereka.
Sebagai Pulau Terbesar ke-dua di dunia dan pulau terkaya SDA-nya, seluruh dunia mengincar konsesi di Papua. RI bisa jadi dianggap penghalang. Jika tak ada aral melintang, kemerdekaan Papua akan terwujud paling lama 2019. Bisa lebih cepat Desember 2015 atau 2016 tergantung sikon Jakarta.
Hendroprioyo selalu tokoh Intelijen terkemuka RI, pada prinsipnya menghendaki referendum nasional jika Papua ingin merdeka. Pernyataan Hendroprioyono itu berulangkali dimuat media sebagai tanggapan terhadap solusi tuntutan Papua merdeka yg marak di dunia Internasional. Ini menguak kenyataan, bahwa nilai kejuangan prajurit dapat bergeser saat seseorang sudah purnawirawan.
Australia sebagai salah satu negara tetangga terdekat dimana OPM punya akses terhadap pemerintahnya, sudah siap mendukung kemerdekaan Papua. Salah satu bentuk kesiapan Australia mewujudkan Papua Merdeka adalah pemberian izin kepada AS utk menambah pasukan AS di Darwin, Australia.
Pasukan militer AS di Darwin semula hanya 250 personil sekarang sudah belasan ribu prajurit yang didominasi US Marine sebagai persiapan Papua Merdeka. Pernyataan Menlu AS, pasukan US di Darwin akan ditingkatkan jadi 67 ribu personil pada 2019 yg akan datang Terdiri dari USAF, US Navy dan US Marine. Masa depan RI adalah Papua yang merdeka dan Pulau Jawa yang tenggelam…; itulah prediksi tentang NKRI dalam 5 thn mendatang jika rakyat RI lengah.
Kemerdekaan Papua bukan kondisi final. Akan diikuti dengan kemerdekaan Aceh yang didukung Turki, RRC dan Eropa (Swedia, Norwegia, dst,). Turki dan Swedia sudah komit mendukung kemerdekaan Aceh. Komitmen ini terkait jasa Aceh cq. Zaini Abdullah membantu konflik Swedia-Turki. Turki mendukung kemerdekaan Aceh juga terkait romantisme kejayaan negara Islam masa lalu, Turki dan Aceh, yang akan diwujudkan kembali.
RRC sudah disepakati akan mendapat konsesi sebagai kontraktor utama eksplorasi Migas di Seumelu yang cadangannya 358 miliar barel, terbesar di dunia.
Sudah pasti, kemerdekaan Papua akan diikuti oleh kemerdekaan Aceh. Rencana ini sudah Gubernur Aceh – PM Australia di Canberra medio 2014 lalu. NKRI bubar..! Bubarnya NKRI dan munculnya 5-6 negara baru di eks RI sesuai dengan tujuan “Clinton Program’ 1998 lalu. Selama Partai Demokrat berkuasa, RI diobok obok.
Negara ASEAN menerapkan standar ganda. Di satu pihak secara resmi menolak diinsintergasi RI tapi dibelakang; setuju. Biasa dalam dunia diplomatik. RI yang besar-kuat, akan menjadi ancaman bagi negara-negara ASEAN lain. Mereka ingin RI lemah dan terpecah belah. Namun jangan sampai gejolak kawasan.
Memecah Indonesia jadi 5-6 negara merdeka tanpa gejolak adalah Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi ; RRC, AS, Eropa, Australia, Israel dan Asean.
Apakah berhasil? Apakah konspirasi global berhasil memecah RI menjadi 5 – 6 negara baru yang berdaulat tanpa terjerumus dalam gejolak politik dan militer berdarah-darah ? Ataukah RI akan terpecah belah meniru nasib negara-negara Balkan dgn gejolak politik militer dan korban jatuh hampir 1 juta jiwa mati sia-sia? Jangan sampai Balkanisasi terjadi di Indonesia. Kuncinya.: sikap Jokowi, TNI dan rakyat RI. Apakah kita hanya bisa berharap pada TNI khususnya AD?
Satu-satunya pilar kekuatan RI yang masih solid adalah TNI-AD. Pilar utama Indonesia lain; ISLAM, sudah dihancurkan, berantakan. Tak solid lagi. Sementara rakyat RI sudah tak jelas Patriotisme dan nasionalismenya. Mati bersama ideologi Pancasila akibat reformasi kebablasan &dan media setan. Karakter bangsa Indonesia kini acak kadut. Menuhankan Materialisme, Hedonisme dan Liberalisme
Otak rakyat RI sudah dicuci habis media ‘setan’ dan karakter bangsa Pancasilais, Agamis, sudah dibunuh bersama dengan pembunuhan Pancasila. Masa depan RI adalah Papua dan Aceh Merdeka… Masa depan RI adalah Pulau Jawa yang tenggelam…!
0 komentar:
Post a Comment